Mahkota kesyahidan

on Jumat, 29 Januari 2016
     Saya kagum dengan teman yamg selalu bersemangat setiap hari. Maka, suatu ketika saya bertanya, “ Wahai teman, apa yang membuatmu bersemangat setap hari? “ ia menjawab “Aku bersemangat karena kesuksesanku tinggal beberapa langkah lagi,” satu tahun kemudian,  saya bertemu dengannya lagi ia tetap seperti dulu bersemangat walau hidupnya tidak berubah. Saya kembali bertanya. “sudah satu tahun kita tak bertemu, tapi kelihatannya semangatmu tidak sirna.” Ia menjawab “kalau kamu tidak bersemangat hidup, lebih baik pergilah dari kehidupanmu sekarang”.
     
    Ada yang menarik dari makhluk Allah yang bernama “semangat”. Allah menanamkan jiwa semangat pada hati dan jiwa hambanya. Tentu tidak semua hambanya ingin, yang mau saja, yang punya niat saja, yang ditanamkan semangat oleh Allah. Hambanya yang menghendaki dirinya bersemangat , karena ada hamba yang tidak mau bersemagat, tidak tahu cara bersemangat, dan tidak mengerti bagaimana cara semangat itu.

     Lihatlah bagaimana semangat para sahabat untuk berjuang perang dijalan Allah. Sa’ad bn khaitsamah yang ikut perang badar bersama Rosulullah. Walaupun keluarganya ada yang sakit ia tetap ikut perang. Karena ia ingin mendapatkan kesyahidan pada kesempatan itu. Logika yang dibangun adalah kesyahidan, kesuksesan surga bisa didapat tanpa hisab. Para syuhada dijanjikan surga oleh Allah secara kontan. Bahkan, jenazahnya tidak perlu dimandian. Betapa mulianya sahabat alam perjuangan bersama Rosulullah.

     Sekarang, masa anda. Bukan lagi berjuang  dalam peperangan  fisik. Medan perangnya berbeda. Peperangan masa ini adalah perang melawan kebathian wacana, kapitalisme,liberalisme. Perang melawan ide-ide yang bertentangan dengan ajaran agama. Maka bersemangatlah. Minimal untuk merubah hidumu, mempersiapkan dirimu, berjuang bersama menegakkan ajaran islam.

     Dalam bahasa sederhana, syahid adalah akhir dari sebuah perjalanan da dibeli dengan pegorbanan. Saya yakin siswa bahwa mendambakan mahkota kesyahidan. Semua orang ingin akhir yang baik sebagai balasan dari perjuangannya. Karena diujung akhir ada kenikmatan dan kesenagan. Kenikmatan yang disimbolkan dengan suati tempat yang indah di surga.

     Maka bersemangatlah wahai para pelajar, sebagai siswa yang cerdas. Bersemangat menggapai mahkota kesyahidan dan satu-satunya syarat menggapainya dengan pengorbanan. Yakinlah bahwa pengorbananmu atas kesenangan-kesenangan hidup dengan meninggalkan waktu bermain demi belajar, merelakan waktu nonton tv untuk beribadah. Yakinlah bahwa semua akan mendapat balasannya. Bila kau mendapatkan predikat syahid, tidak hanya manusa di dunia yang menjunjungmu, tetapi malaikat juga bangga denganmu.


Referensi : La Tahzan For Student

0 komentar:

Posting Komentar