Fokus pada Tujuan

on Jumat, 29 Januari 2016
   Orang yang sukses adalah orang yang memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya dan memiliki ribuan jalan untuk mencapainya. Tujuan yang jelas ibarat terminal akhir yang hendak dicapai. Untuk menuju terminal itu, kita tahu banyak jalan dan jangan hanya satu jalan. Pepatah mengatakan “banyak jalan menuju Roma” artinya, semakin banyak jalan utnuk sampai pada tujuan, semakin besar peluang untuk mencapai tujuan.  Satu jalan buntu, bisa menumpuh jalan lain, hingga akhirnya kita sampai pada tujuan yang dimaksud.

   Sayangnya, mayoritas orang jarang memikirkan tujuan hidupnya, entah bersifat duniawi atau ukhrowi. Memikirkan saja tidak pernah, apalagi menulisnya. Padahal, jelas tidaknya tujuan hidup akan lebih mempermudah kita merumuskan segala sesuatunya.

   Fokus pada tujuan adalah formula terpenting dari kesuksesan. Kunci fokus terletak pada niat yang konsentrasi. Maksudnya niat yang benar-benar tergambar dengan jelas. Yang lebih mendatangkan manfaat daripada madhorotnya. Dapat dimengerti bahwa niat mendapatkan kedudukan penting. Namun sayangnya, mayoritas manusia menganggap niat hanya sepele, hal yang kecil. Padahal dari niatlah segala sesuatu bisa terjadi. Niat adalah tangga pertama menuju kesuksesan.tidak ada sebuah cerita seseorang sukses tanpa niat yang jelas.

   Niat akan membangkitka semangat. Dan semangat adalah energi potensial dan kinetik yang dahsyat yang dapat menggerakkan manusia untuk menghancurkan segala rintang menghadang. Menanamkan niat dalan hati, mengingat-ingat terus menerus, atau bahkan ditulis dalam kertas lalu ditempel, itulah formula meraih kesuksesan.

   Tanpa niat berarti hidup tak menginginkan apa-apa. Meskipun kita mempunyai mimpi dan cita-cita , namun tanpa ada niat untuk mencapainya, kesuksesan itu hanya menjadi bayang-bayang mimpi yang tak ada artinya, tak akan menjadi sesuatu yang nyata.


   Maka tanamkan niat dalam hatimu, fokuslah pada tujuan hidupmu, dan carilah jalan untuk meraihnya karena dengan itu semua, kesuksesan akan mudah dicapai, bahkan sangat mudah sekali. Ujian dan rintangan menjadi tak berarti bagi orang yang memiliki niat kuat dihatinya, semangat membara didadanya, serta optimisme dalam pancaran matanya.


Referensi : Buku La tahzan For Students

Mahkota Kezuhudan

   Definisi kezuhudan adah berpaling dari keinginan terhadap suatu hal ke hal yang lebih baik.  Berpaling dari hal yang berorientasikan dunia ke hal yang berorientasikan akherat. Berpaling menuju pada niat untuk mencari ridha Allah.

   

Banyak orang yang melakukan kesalahan dalam hidupnya, termasuk kesalahan dalam menentukan orientasi hidup. Banyak orang yang mengartikan salah pada pekerjaan. Siang malam bekerja hanya untuk dunia. Bekerja hanya ingin mendapatkan kesenangan dunia saja. Terkadang, penyakit ini terjadi pada siswa, mereka belajar hanya untuk mengejar nilai, belajar hanya untuk mengejar kepandaian, untuk mencari popularitas semata.pelajar seperti inilah yang buta  terhadap substansi dari proses belajar.

   Inilah pentingnya mahkota kezuhudan bagi para pelajar, karena zuhud berkaitan dengan self understanding  terhadap dunianya, terhadap hidupnya, arah langkahnya, dan orientasi perilakunya. Maka ada dua dikotomi dasar, yaitu orientasi dunia dan orientasi akherat.
Mengapa orang yang berorientasikan dunia dianggap bodoh? Jawabannya karenan dunia hanya sementara atau istilah dalam bahasa jawa “urip nyang ndunyo mok tingge mampir ngombe”. Sebaliknya di akherat yang pasti dan segala sesuatu yang ada disana kekal.

   Kamu bekerja untuk kaya itu mungkin, tapi kamu beribadah untuk mendapatkan surga itu pasti. Betapa bodohnya siswa yang belajar giat untuk mendapatkan nilai 9. Padahal,  dalam dunia nyata, yang dibutuhkan bukan angka, tetapi keahlian.nilai adalah parameter paling absurd untuk mengukur tingkat kepandaian seseorang.atau mungkin belajar hanya untuk mendapatkan pekerjaan, sekolah hanya untuk mendapatkan gelar. Padahal gelar adalah topeng yang menutupi muka asli manusia. Al mustaurid bin syaddad al fihriy meriwayatkan, bahwa Nabi bersabda :
   “Bila dibandingkan dengan akherat, dunia ini hanyalah air yang menempel di jari katika salah seorang dari kalian mencelupkannya di laut” (HR. Muslim).

   Zuhud bukanlah meninggalkan dunia dengan segala kebutuhnnya, tetapi lebih  lebih menempatkan kehidupan di dunia pada porsinya. Untuk mencapai kezuhudan, yang pertama dilakukan adalah, merubah pola fikir, yaitu merubah orientasi tujuan. Ukhrawikan semua pekerjaan dunia.  Dampaknya akan luar biasa ketika dunia tidak dijadikan pusat pikiran dan segala perhiasan tidak diletakkan di hati. Bila semuanya hilang, tidak disesali karena semuanya adalah titipan Allah semata.


   Bila mahkota kezuhudan berhasil dicapai, maka hidup akan menjadi terasa lapang tanpa kekhawatiran. Perilaku menjadi ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. Siswa yang zuhud pun akan mudah dicintai karena ia bersedia membantu tanpa menyembunyikan ilmu yang dimlikinya. Baginya, dunia hanya ladang amal untuk diakherat. Dan semua itu akan dengan mudah ditinggalkan dengan cepat.


Referensi : Buku La Tahzan For Students

Mahkota kesyahidan

     Saya kagum dengan teman yamg selalu bersemangat setiap hari. Maka, suatu ketika saya bertanya, “ Wahai teman, apa yang membuatmu bersemangat setap hari? “ ia menjawab “Aku bersemangat karena kesuksesanku tinggal beberapa langkah lagi,” satu tahun kemudian,  saya bertemu dengannya lagi ia tetap seperti dulu bersemangat walau hidupnya tidak berubah. Saya kembali bertanya. “sudah satu tahun kita tak bertemu, tapi kelihatannya semangatmu tidak sirna.” Ia menjawab “kalau kamu tidak bersemangat hidup, lebih baik pergilah dari kehidupanmu sekarang”.
     
    Ada yang menarik dari makhluk Allah yang bernama “semangat”. Allah menanamkan jiwa semangat pada hati dan jiwa hambanya. Tentu tidak semua hambanya ingin, yang mau saja, yang punya niat saja, yang ditanamkan semangat oleh Allah. Hambanya yang menghendaki dirinya bersemangat , karena ada hamba yang tidak mau bersemagat, tidak tahu cara bersemangat, dan tidak mengerti bagaimana cara semangat itu.

     Lihatlah bagaimana semangat para sahabat untuk berjuang perang dijalan Allah. Sa’ad bn khaitsamah yang ikut perang badar bersama Rosulullah. Walaupun keluarganya ada yang sakit ia tetap ikut perang. Karena ia ingin mendapatkan kesyahidan pada kesempatan itu. Logika yang dibangun adalah kesyahidan, kesuksesan surga bisa didapat tanpa hisab. Para syuhada dijanjikan surga oleh Allah secara kontan. Bahkan, jenazahnya tidak perlu dimandian. Betapa mulianya sahabat alam perjuangan bersama Rosulullah.

     Sekarang, masa anda. Bukan lagi berjuang  dalam peperangan  fisik. Medan perangnya berbeda. Peperangan masa ini adalah perang melawan kebathian wacana, kapitalisme,liberalisme. Perang melawan ide-ide yang bertentangan dengan ajaran agama. Maka bersemangatlah. Minimal untuk merubah hidumu, mempersiapkan dirimu, berjuang bersama menegakkan ajaran islam.

     Dalam bahasa sederhana, syahid adalah akhir dari sebuah perjalanan da dibeli dengan pegorbanan. Saya yakin siswa bahwa mendambakan mahkota kesyahidan. Semua orang ingin akhir yang baik sebagai balasan dari perjuangannya. Karena diujung akhir ada kenikmatan dan kesenagan. Kenikmatan yang disimbolkan dengan suati tempat yang indah di surga.

     Maka bersemangatlah wahai para pelajar, sebagai siswa yang cerdas. Bersemangat menggapai mahkota kesyahidan dan satu-satunya syarat menggapainya dengan pengorbanan. Yakinlah bahwa pengorbananmu atas kesenangan-kesenangan hidup dengan meninggalkan waktu bermain demi belajar, merelakan waktu nonton tv untuk beribadah. Yakinlah bahwa semua akan mendapat balasannya. Bila kau mendapatkan predikat syahid, tidak hanya manusa di dunia yang menjunjungmu, tetapi malaikat juga bangga denganmu.


Referensi : La Tahzan For Student

Kecerdasan Seorang Bayi

on Kamis, 28 Januari 2016
   
Seorang bayi rata-rata pernah jayuh lebih dari 200 kali untuk bisa berjalan. Setiap jatuh, ia menangis sesaat, lalju bangkit lagi.  Mencoba berjalan. Belum kuat berjalan, maka ia akan merangkak, dan merangkak. Kemudian ia mencoba berdiri dan terjatuh lagi.. mencoba lagi dan jatuh lagi. Kali ini ia tidak menangis, ia langsung berdiri dan berpegangan, dan akhirnya bisa berdiri . walaupun sesaar, dan lihat bibirnya, bsyi itu tersenyum manis.


  Itulah kecerdasan bayi. Meskipun akalnya belum sempurna, matanya belum bisa membedakan warna, kakinya belum mampu menapaki jalan raya, namun jiwanya yang suci, yang belum tersentuh dosa, telang membimbingnya mencapai kecerdasan hakiki. Seorang bayi tidak pernah putus asa. Tidak ada ceritanya seorang bayi ngambek gak mau berjalan hanya karena terjatuh satu kali.


  Kecerdasan inilah yang harus terus dipelihara dan digali seiring pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia. Namun sayangnya, banyak anak-anak mulai mengenal sekolah, melupakan kecerdasan natural bawaan itu dan mengasah kecerdasan otak belaka. Kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan tidak putus asa walaupun sudah gagal berkali-kali. Kecerdasan seorang pembelajar sejati, yang terus mencoba, dan mencoba. Pembelajar yang terus belajar dan belajar sampai apa yang diinginkannya tercapai.


  Lihat saja kecerdasan bayi ketika belum bisa bicara, dan mau memulai belajar bicara. Untuk bisa mengatakan satu patah kata “bapak” atau “ibu”, ia menyerahkan seluruh kemampuannya, mengalahkan keterbatasan atas belum maksimalkerja pendengarannya,belum optimalnya kerja memori otaknya, dan keterbatasan pandangannya.dan lihatlah seorang ibu yang terus melatih, mengulang-ulang satu patah kata “ibu” atau “bapak” setiap hari tanpa mengenal lelah. Hingga akhirnya, sang anak bisa mengucapkannya.


  Itulah kecerdasan duplikasi. Kecerdasan untuk mencontoh dan meniru sekelilingnya. Kecerdasan duplikasi yang tak mengenal putus asa adalah rahasia kesuksesan pelajar, dengan satu syarat, bahwa segala hal yang ditiru adalah hal yang baik, hal yang positif. Inilah yang harus diperhatikan oleh para pendidik, bahwa mendidik bukan sekedar transfer ilmu, melainkan juga akhlak dan perilaku.


  Namun para guru sekarang lupa akan pentingnya kecerdasan emosi, mental, dan spiritual mereka. Parameter cerdas tidaknya siswa tidak hanya diukur dari angka” sehingga yang terjadi banyak anak-anak pintar secara intelektual tapi mudah putus asa, berbohong, dan tidak berperilaku baik. Mereka mudah terpengaruh zaman. Maka jangan salahkan jika mereka menjadi generasi yang rapuh,pembunuh, putus asa yang memilih bunuh diri untuk menghindari masalahnya.


  Tampaknya tak salah jika mengambil kesimpulan bahwa fenomena itu adalh prosuk dari pendidikan yang dilakukan selama ini. Bukan keberhasilan dalam pendidikan, tetapi kegagalan dalam pembentukan mental, emosi, dan karakter mereka. Bukan ketawadhu’an yang ditunjukkan, tetapi kesombongan dan kepongahan.. bukan kecerdasan seorang bayi yang diekspresikan, namun perilaku urakan yang tidak mengenal adab kesopanan dan agama.


  Seorang bayi adalah lambang kesucian. Berangsiapa ingin memperoleh kesuksesan, maka kembalilah “ menjadi bayi”- ingin kembali pada kesucian diri, kembali pada fitrah.

24-01-2016
Referensi : Buku La Tahzan For Student



Trik Jitu Meraih Kesuksesan

              
Mengalahkan rasa takut pada kegagalan
1.       Lakukanlan zero mind process. Kosongkan fikiran dengan hal-hal yang negatif (kegagalan).
2.      Lakukanlah hal-hal yang menantang atau hal-hal yang baru. Agar dapat berlatih untuk melawan ketakutan.
3.      Ikutilah perlombaan-perlombaan, untuk melatih keberanian. Jika kalah,fikirkan bahwa perlombaan itu adalah permainan saja.
4.     Carilah teman,orang tua, atau kakak untuk menceritakan pengalaman-pengalaman mereka dalam kehidupan ini.
5.      Siapkan sesuatu jauh-jauh hari, jangan mepet. Karena kegagalan datang ketika segala sesuatu itu belum matang.
6.      Anggaplah kegagalan itu proses menuju kesuksesan.
          7.     Yakinkan pada dirimu, bahwa kamu adlah pemenang 

              Memerangi kebodohan
1.       Biasakan setiap hari membaca buku selama 15 menit, baik itu untuk mengerjakan PR, membaca buku pelajaran besok atau pelajaran hari ini. Jika sudah terbiasa, tambah waktunya 30 menit. Jika sudah menikmati, tambah 1 jam . dan seterusnya.
2.      Belilah buku, jika mempunyai uang lebih. Dan jangan beli buku baru lagi jika buku yang lama belum selesai dibaca. Dan catatlah informasi-informasi penting dalam buku yang kamu baca, atau dari internet dll.
3.      Ikuti seminar-seminar, agar ilmunya bertambah.
4.     Bacalah koran atau informasi-informasi penting  untuk menambah wawasan. Karena kebodohan ada karena ia sempit wawasan.
5.      Bergaulah dengan orang-orang berilmu, karena pergaulan sangat berpengaruh. Jika kita dekat dengan orang berilmu, mungkin kita dapat (ketularan) ilmunya.

Mengendalikan emosi
1.       Tips sederhana mengendalikan emosi adalah berlatih untuk tidak gampang marah.
2.      Luangkan waktu sehabis sholat. Untuk berdzikir kepada Allah.
3.      Evaluasi diri. Sadari bahwa dirimu selama ini sering tidak terkontrol emosinya. Pahami bahwa marah tidak menyelsaikan masalah dan tidak ada manfaatnya.
4.     Bila hendak marah. Cepat-cepat ambil air wudlu dan sholat. Karema marah ibarat api yang membakar hati.
5.      Hindari hal-hal yang akan bisa membuat anda marah.
6.      Tonntonlah film saat orang marah. Dan amati bagaimana wajahnya. Seperti wajah syetan yang menyeramkan.
7.     Bergaulah dengan orang dewasa. Pelajari bagaimana ia menghadapi masalahnya.

               Panggil masa depanmu
1.       Mulai detik ini tulis keinginanmu, tulis di kertas dan tempel di dinding kamarmu.
2.      Susun daftar pekerjaanmu. Dan bagilah menjadi tiga bagian. Bagian janggka panjang, jangka sedang, dan jangka pendek. Buatlah jangka waktu. Buatlah garis horizontal yang menggambarkan waktu dan di setiao waktu tulis pembagian pekerjaanmu. Di ujung garis itu tulis cita-citamu.
3.      Mulailah pekerjaan dari sekarang. Jika kamu ingin sesuatu. Persiapkam dari sekarang.
4.     Afirmasikan impian dan cita-citamu pada orang lain. Jika kamu ingin mendapatkan nilai 9.  Katakan saja kepadanya. Yakinkan dirimu kalau bisa.
5.      Berusahalah dengan keras menakapaki jalan menuju impianmu.
6.      Ikutilah training pembangunan mental. Untuk menambah semangatmu.
7.     Anggaplah kegagalan sebagai syarat menuju tujuan.




                   Referensi : Buku La Tahzan For Students               

Berantas Kemalasan dan Minder

   

Dalam meraih kesuksesan perlu perjuangan yang besar, baik itu fisik maupun mental. Pasti banyak hambatan-hambatan yang harus dilalui, dengan istilah lain terdapat duri-duri penghancur kesuksesan. Duri-duri itu harus di berantas dari diri kita. Karena jika tidak, kesuksesan itu hanya akan jadi mimpi, mimpi yang hilang. Salah satu duri-duri itu adalah kemalasan dan minder. Mari kita bahas sedikit...

   Kemalasan. Pasti semua orang pernah merasakan bagaimana malas itu. Begitu pula dengan saya. Kemalasan itu datang dengan mudah ketika hati,pikiran kita kotor atau terinfeksi virus-virus negatif. Kemalasan jika sudah mendarah daging, sulit sekali dihilangkan. Yang ada hanya penyesalan.

    Tidak hanya itu, kemalasan berasal dari tiupan-tiupan syetan. Dimanapun dan kapanpun syetan akan meniupkan angin-angin kemalasan itu. Baik waktu pagi ataupun sore, keadaan senang maupun sedih, meskipun keadaan capek, kemalasan akan dengan mudahnya masuk. Tak habis-habisnya syetan akan mengganggu kita. Karena memang syetan ingin kita gagal, dalam bekerja maupun dalam belajar.
Maka dari itu, Allah memberikan solusinya. Untuk menghilangkan sikap kemalasan. Kita tidak boleh pengangguran. Kita harus aktif. Jika urusan lain selesai, lanjutkan dengan sungguh-sungguh urusan yang lainnya.karena manusia dibagi dalan 2  bagian yaitu manusia sibuk dan manusia pengangguran. Seperti firman Allah pada (QS. Insyiroh :7) yang artinya “Maka, apabila kamu telah selesai(dari sesuatu urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan-urusan yang lain). Memanajemen waktu itu juga perlu. Mengatur waktu sebaik-baiknya. Mengusahakan agar waktunya bisa mencukupi, dan tidak dibuang sia-sia hanya karena malas.

    Ini dia Trik-trik untuk memberantas kemalasan :

1.    Perlu adanya latihan. Latihlah dirimu untuk bangun tidur pukul 3 atau 4 setiap hari. Jika kesulitan bangun pagi, pasang jam beker atau minta bantuan orang tua. Sebelum tidur berdo’a kepada Allah, dan niat untuk bangun pukul 3 atau 4. Insya Allah pukul 3 atau 4 akan terbangun.
2.    Membiasakan sholat subuh (pasti) dan gunakan pagi hari untuk menghirup udara segar, bisa dengan olahraga.
3.    Jangan suka tidur kemalaman/begadang , karena bisa membuat bangun kesiangan dan  ketika bangun tubuh akan merasakan kesakitan.
4.    Latihlah belajar minimal 30 menit setiap hari. Kalau malas, harus dipaksa. Untuk mengerjakan PR atau membaca pelajaran besok.
5.    Makanlah dan minumlah yang bergizi dan teratur. Kemalasan akan datang pada tubuh yang loyo/lelah.
6.    Ikutilah kegiatan-kegiatan yang kamu sukai, baik hobi atau lainnya.
7.    Ikutilah acara training motivasi untuk pembangkit semangat.
8.    Carilah teman yang selalu bersemangat dan mengajak pada hal yang positif.
9.    Jika kemalasan datang, berdirilah, beranjaklah dari tempatmu dan mengambil wudlu atau mandi. Karena dengan sentuhan air pada tubuh akan membuat segar dan bergairah.
1. Selalu berfikirlah bahwa dengan kemalasan akan menghambat kesuksesan.


    Yang kedua adalah MINDER. Minder adalah sikap yang harus dihapuskan. Bahkan harus dibuang jauh-jauh hingga tak dapat kembali. Mengapa tidak?  Seorang yang sukses harus pede. Yakin bahwa akan sukses. Yakin pada diri sendiri dan semangat berjuang untuk meraihnya.

    Saya punya teman. Sebut saja si A . Si A ini adalah seseorang yang minder, super-super minder dari kecil. Dia merasa bodoh,miskin, dan pas-pasan penampilannya. Dia menjadi pendiam, tidak mau berkomunikasi dengan temannya. Tidak mau aktif di kelas. Padahal menurut saya, Si A ini punya potensi tersendiri yang orang lain tidak mempunyai. Namun karena mindernya dominan ia menjadi seperti itu. Di kelas aja, jika guru mengajukan pertanyaan, ia tidak mau mencungkan tangan. Apalagi maju di depan kelas. Sikap itu terbawa hingga SMA.

    Sedangkan si B adalah sesorang yang aktif. Walaupun ia mempunyai cacat/kekurangan. Ia tidak hiraukan alias tidak minder. Ia tetap semangat untuk belajar, Aktif berpendapat, dan mudah bergaul dengan teman- temannya.
Dari kedua temanku ini, dapat diambil hikmah. Bahwa kekurangan pada setiap individu jangan dijadikan hal untuk menghalangi kita meraih kesuksesan. Mulia tidaknya kita, bukan dilihat dari ukuran fisik maupun lainnya. Tetapi dari hati dan ketakwaan. Ingatlah !! bahwa ukuran orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang bertakwa. Ukuran inilah yang dipakai untuk melihat ukuran, derajat seseorang.

    Orang yang dikatakan mulia, baik tingginya derajatnya bila ia melakukan kebaikan, ia tidak mengharapkan imbalan. Akan terus bersikap ikhlas,suka menolong, dermawan, dan memiliki jiwa sosial terhadap orang lain. Sedangkan orang yang rendah dimata Allah adalah ia yang melakukan kejahatan,membunuh, mencuri dan suka mabuk-mabukan. Selain dibenci Allah, orang yang melakukan itu akan dibenci oleh masyarakat sekitar.

    Maka tidak ada kata minder untuk kita agar meraih kesuksesan. Cobalah untuk menjadi yang tebaik dikelas dan semangat dalam belajar. Jangan tambah satu lagi kekurangan kita seperti mereka (orang yang minder). Jadilah siswa yang cerdas, dalam kebaikan dan ketaqwaan.

    Trik-trik untuk mengatasi minder :

1.    Luangkan waktumu untuk berdiri di depan kaca. Dan katakanlah pada dirimu “AKU ADALAH PEMENANG, AKU PASTI BISA, AKU ADaLAH PEMBERANI”. Setiap hari dengan kata yang sama. Sugesti untuk membuatmu sebagai seorang yang pemberani.
2.    Biasakan selalu bertanya kepada guru di dalam kelas. Jika tidak bisa, buatlah pertanyaan telebih dahulu. Paksakan dirimu untuk mau percaya diri bertanya.
3.    Ubahlah penampilanmu. Bisa jadi, dengan merubah penampilanmu bisa membuatmu pede.
4.    Berlatihlah untuk bergaul dengan orang-orang yang belum kenal. Ikutilah komunitas-komunitas atau perkumpulan di desa atau di sekolah.
5.    Beranikan diri untuk menjawab soal di depan kelas.  Tentu dengan keyakinan kamu bisa mengerjakannya.
6.    Belajarlah menyusun kalimat. Belajar berkomunikasi dengan  baik.
7.    Bila minder disebabkan karena kebodohan. Belajarlah yang rajin. Jangan malas.
8.    Jangan memandang minder sedikitpun. Karena minder adalah pandangan yang salah.


Soo,,SEMANGAT kawan.. Jangan Malas, Jangan Minder. :D


Referensi : Buku La Tahzan For Students

LA TAHZAN For Students

on Rabu, 13 Januari 2016



“JANGAN BERSEDIH karena dunia ini begitu luas. Penderitan bukan untuk ditangisi, malangnya hidup bukan untuk disesali. Yang harus dilakukan adalah tersenyum karena senyum bisa membangkitkan gairah dan semangat. Senyum adalah sedekah bagi sesama.”

Jangan bersedih ! 

Bangkit dan Berjuang Lupakan Kesedihan!


  Kesedihan selalu datang pada siapa saja,kapan saja,dimana saja dan disebabkan oleh apa aja. Ketika berpisah dengan kekasih, kita bersedih. Ketika bencana menimpa, kita bersedih. Ketika ujian gagal, kita bersedih. Kesedihan datang begitu cepat dan datang pada waktu yang tidak tepat. Tetapi kesedihan bukan untuk ditangisi . jadikan kesedihan sebagai hal untuk membangkitkan kita hingga membuka halaman baru dengan sesuatu yang baru.

  Begitu juga dengan kegagalan, jangan karena kegagalan kita menjadi sedih, terpuruk dan lemah tak berdaya.  Lihatlah masih banyak anak-anak lain yang hidup di dunia ini lebih gagal dari pada kita.Namun, mereka masih kuat, mereka tegar dan tidak menangis, mereka tersenyum bahagia, seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Jadi tak ada alasan kita untuk mengeluh dan putus asa. Ingat! Keputusasaan adalah seburuk-buruknya jalan.

  Arti orang yang gagal sebenarnya adalah ia yang gagal memahami kegagalan dan ia yang gagal bangkit dari keterpurukan. Mengapa demikian? Setiap pembelajar selalu menemui kegagalan baik itu kegagalan ujian, maupun kegagalan mengalahkan rasa minder dan kurang percaya diri. Kegagalan itu selalu mewarnai kehidupan setiap pelajar. Maka, kunci dari kesuksesan adalah bangkit dari berbagai kegagalan itu.

  Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Sesulit apapun itu pasti ada pintu untuk keluar. Dan kegagalan hanyalah jawaban yang kurang tepat untuk semua masalah-masalah yang kita hadapi. Padahal, kepandaian kita menghadapi masalah menunjukkan seberapa cerdas kita memahami masalah itu.

  Perlu adanya perjuangan untuk semua masalah. Karena memang hidup ini penuh perjuangan. Dari kita masih bayi hingga sekarang atau sampai esok. Memang di dalam perjuangan pasti ada kesedihan dan kegagalan. Namun, kesedihan dan kegagalan tak diberi cukup waktu untuk melemahkan semangat perjuangan.

  Hakikatnya perjuangan adalah upaya melawan gaya gravitasi, berusaha bangkit dari penurunan-penurunan. Jika mayoritas siswa turun nilainya, ia akan naik dan naik. Jika semua temannya tidak bersemangat, ia yang paling bersemangat. Perjuangan merupakan perubahan dari waktu ke waktu untuk menuju kesempurnaan. Perubahan itu memang berat, maka dari itu orang yang sukses adalah ia yang dapat melewati beratnya perubahan-perubahan itu.

  Perjuangan bisa dilakukan dengan pengolahan kata-kata. Seperti halnya bung tomo ketika membakar semangat rakyat surabaya dengan berkata “merdeka! Allahu Akbar!”. Dapat dibuktikan, seketika rakyat surabayapun semangat untuk berjuang. Maka, katakanlah kepada diri kita sendiri, dengan beberapa kata penyemangat untuk menumbuhkan semangat kita. Dan mulailah untuk berjuang dengan giat, tanpa berkeluh kesah.

  Kunci sukses lainnya adalah sabar dan bersyukur. Hanya siswa sabar yang akan berhasil menghadapi segala bentuk cobaan dalam menuntut ilmu. Hanya siswa yang sabar dalam belajar yang mampu berhasil dengan nilai tinggi. Tahukah kalian bahwa kecerdasan diraih dengan kesabaran. Orang yang cerdas hakikatnya ia yang sabar dalam menghadapi proses pembelajaran. Semakin pandai ia melatih kesabaran, semakin banyak pula ilmu yang diperolehnya. maka dari itu, bersabarlah.

  Bersyukur, pelajar yang cerdas selalu bersyukur ketika cobaan datang karena cobaan itulah yang akan membentuknya menjadi pribadi yang tangguh. Bahkan bila perlu, masalah mereka ciptakan agar proses pembelajaran dan latihan terus berjalan. Dan ingat, sangat sedikit orang yang mampu bersyukur ketika telah datang ujian dan cobaan. Maka, jadilah orang-orang istimewa di sisi Allah. Pelajar yang sukses, menaklukan kegagalan.

  Ketahuilah, bahwa orang-orang yang sukses adalah mereka yang sukses dalam doanya karena dapat menghadapi segala hal yang terjadi,baik itu kesuksesan maupun kegagalan. itu semua adalah gabungan antara usaha manusia dan pertolongan Allah. Bila usaha kita sudah maksimal, namun Allah tidak meridhoi, maka belum dikatakan berhasil. maka peran do'a sangat penting. Dengan do'a bisa menjadikan ridho Allah. Do'a adalah senjatanya kaum muslimin. Maka, berdo'alah dikala sempit ataupun lapang. disaat mendapatkan ujian ataupun kegembiraan. Pelajar yang cerdas ialah ia yang sudah mempersiapkan senjatanya (do'a). Karena ia tahu bahwa musuh akan datang setiap saat. 

  Melupakan kesedihan dan kegagalan adalah obat mujarab untuk mengawali kesuksesan. Karena salah satu ciri orang sukses ialah ketika mendapatkan kegagalan, ia akan menjadikan pelajaran dan tidak larut dalam kesedihan. Allah menciptakan kegagalan itu sebagai bumbu kesuksesan. Allah selalu menyediakan ruang untuk menampung kesedihan hambanya. Allah selalu membukakan pintunya untuk mendengarkan keluh kesah dan penderitaan hambanya. Maka dari itu, bila bersedih, sampaikanlah kesedihan itu kepada Allah, jangan dipendam sendiri. Kesedihan harus dikeluarkan dalam hati karena kesedihan dapat melumpuhkan semangat kita. Bagi para pelajar kesedihan dapat memakan setengah semangat dalam dada. Kesihan dapat menghambat proses belajar, atau bahkan berhenti. Maka, kata kuncinya adalah LUPAKAN KESEDIHAN SEKARANG JUGA! DAN HIRUP UDARA KEGEMBIRAAN.

  Bergembiralah, kegembiraan mengajarkan banyak hal. Kegembiraan adalah energi kehidupan. Kegembiraan tak hanya membangkitkan semangat dalam hati, tapi juga membuat orang lain menjadi enjoy dan ikut merasakan indahnya kegembiraan. Simbol sederhana kegembiraan adalah senyuman. Dengan senyuman kebekuan menjadi sirna, persahabatan bisa dijalin dan dengan senyuman bisa membangkitkan gairah dan semangat.

  Sebelum melangkah dengan semangat baru. perbaiki dulu niat kita. karena bila langkah pertama salah, maka langkah-langkah selanjutnya akan salah juga atau malah lebih jauh dari kebenaran. Bila langkanh melenceng, sampai kapanpun akan tidak sampai tujuan. Ubahlah niatmu, segera ganti dengan niat yang baik dan ikhlas.

  SEMANGAT BUAT KALIAN PARA PELAJAR. BANGKIT! BANGKIT! BERJUANG!




Referensi : Buku La Tahzan For Students
Karya : Fidi Mahendra